Fahd Djibrna's Journal

FIERSA BESARI 11:11

print this page
send email

Saya mengenal Fiersa Besari lebih kurang tiga tahun lalu, saat itu dia datang ke pesta perkawinan saya diajak adik saya, Futih Aljihadi. Futih jauh lebih dahulu mengenal Fiersa—sebagai teman sekaligus salah satu dari sedikit musisi indie yang ia kagumi. Di pesta perkawinan saya, 25 Desember 2009, dibantu Fiersa, Futih menyanyikan lagu Your Call dari Secondhand Serenade. Sejak saat itu, Futih mulai memperkenalkan karya-karya Fiersa pada saya dan saya menyukainya—lebih tepatnya, sangat menyukainya.

Agustus 2010, ketika gagasan fiksi-lintas-media pertama kali muncul, saat saya mendiskusikan konsep Revolvere Project bersama Futih, saya langsung sepakat ketika Futih mengajukan nama Fiersa untuk mengisi musik dalam Revolvere Project. Sejak saat itu, saya dan Fiersa lebih banyak mengobrol dan berdiskusi. Saya jadi tahu banyak tentangnya; Bukan hanya menikmati dan mengagumi karya-karyanya, saya juga mengagumi bagaimana cara dia berproses dan memperlakukan setiap karyanya.

Bagi saya, Fiersa adalah musisi idealis yang kreatif. Dengan sadar dia tetap memilih jalur indie meskipun banyak pihak yang tertarik pada bakat dan skill-nya menawarinya berkarya di major label. Ia tetap memilih bermusik untuk “bersenang-senang” (atau bermusik untuk menemukan “kebahagiaan”) sambil mengelola studio miliknya sendiri, Tracking Away, yang dijadikan tempat rujukan anak-anak band indie Bandung untuk merekam karya-karya mereka. Fiersa sukses dengan Tracking Away karena kemampuannya sebagai sound engineer yang mumpuni—sekaligus “tempat bertanya dan berbagi” bagi teman-teman sesama “anak band”. “Dia jenius,” kata Futih suatu ketika, “Terutama karena kemampuannya dalam mengkomposisi nada dan referensi musikalnya yang kaya. Salah satu yang terbaik di kalangan anak-anak muda Bandung.

Suatu kali saya berkesempatan menyaksikan Fiersa membuat komposisi musik untuk Revolvere Project yang ketiga, Tentang Kita. Kemampuannya dalam menciptakan lagu, mengatur komposisi nada, hingga membuat lirik membuat saya terkagum-kagum. Dia bahkan bisa dengan jenius memasukkan ketukan sendok pada gelas atau suara-suara lainnya yang tak kita sangka-sangka akan bisa masuk ke dalam sebuah komposisi nada. Dia seorang kreatif yang sesungguhnya karena berkarya dengan dorongan hasrat dan imajinasi—bukan uang atau popularitas.

Namun, dua hal yang saya sebutkan terakhir menjadi kritik saya utuk Fiersa. Dalam era di mana “industri kreatif” akan segera menjadi panglima perekonomian dunia, saya pikir orang-orang seperti Fiersa juga harus bisa mengkonversikan kreativitasnya menjadi uang dan popularitas (tentu dengan cara yang elegan). Kita tengah berada di dunia di mana musisi, seniman, dan kreator lainnya harus dihargai secara memadai oleh para apresiatornya. Setiap kreator tidak hanya dituntut menghadirkan karya yang baik, tetapi sekaligus menghadirkan dirinya sebagai pembuat karya-karya yang baik. Menjadi seniman harus (terlihat) hidup susah adalah keyakinan yang salah.

Untunglah, sebelum sempat saya menyampaikan kritik itu kepadanya, Fiersa sudah terlebih dahulu menyadarinya. Kini ia membuat album solo (indie) yang siap jual dan merencanakan sebuah mini concert gratis untuk para pembeli albumnya, bertajuk FIERSA BESARI 11:11. Sebagai teman, partner, sekaligus pengagum karya-karyanya, tentu saya akan membelinya. Bahkan dengan senang hati saya akan membeli beberapa untuk saya bagikan kepada teman-teman saya di Jakarta. Kelak ketika saya sudah memilikinya, akan saya ceritakan kesan saya tentang album itu.

Kini, saya ingin mengajak Anda berkenalan dengan Fiersa, terutama dengan karya-karyanya. Sebelum Anda memutuskan untuk membeli albumnya, saya akan mempersilakan Anda untuk mendengarkan empat contoh lagu yang diunggah Fiersa ke akun Reverbnation miliknya.

Selamat untuk Fiersa dan selamat mendengarkan untuk semua!

FAHD DJIBRAN | 03/01/2012



ALBUM AVAILABLE ON OCTOBER 01 2012 AT:

KEDAI KOPI MATA ANGIN
Jl. Laswi no.19A, Bandung

TRACKING AWAY STUDIO
Jl. Pasir Jaya IV no.1 Buah Batu, Bandung (work day, 11am to 1pm)

BRAGA CAFE
Jl. Braga no.15, Bandung

(RYAN) CLUTCH MERCH
Jl. Sidomukti no.22 Jalaprang, Bandung (call first: 085721817474)

Album IDR: 35.000 (album will be used as ticket for November 02 2012 launching concert)

Supported by:
Tracking Away Studio | 3Lines Production | Braga Cafe | Braga Insight | Clutch Merch | Kedai Kopi Mata Angin

Download 4 of the songs at:
www.reverbnation.com/fiersa

6 comments:

  1. Semoga sukses ya Fiersa. Sesukses Bang Fahd dengan karya-karyanya. Aamiin

    :)

    ReplyDelete
  2. mulai tau fiersa semenjak liat revolvere project..trs nyari tau dia lewat youtube,,google dan lain2..

    dia,,beda..

    congratz fiersa..aku bakal ke bandung dan nyari album kamu..
    :)

    ReplyDelete
  3. Awesome :)
    Ada beberapa lagu yang saya suka dari Fiersa ini...hhe

    ReplyDelete
  4. Wow, keren sekali mas fiersa ini. Menurut saya beberapa lagunya bahkan bisa disejajarkan dengan karya-karya internasional. Terus maju bang fiersa! Saya yakin suatu hari karya anda akan dikenal tidak hanya di Indonesia. Mantabs!! :D

    ReplyDelete
  5. Tau Fiersa dari tulisannya mas Fahd, yang "tiga" sejak itu jd sukak banget sama karyanya Fiersa :)

    ReplyDelete