Fahd Djibrna's Journal

Bercermin di Hadapan Laylat al-Qadr

print this page
send email

Laylat al-qadr adalah malam seribu pencerahan, bagai gulita malam dihajar cahaya seribu bulan; orang yang merasakannya akan mendapatkan ‘pencerahan’ tiada terkira. Laylat al-qadr, malam agung yang digambarkan sajak Taufik Ismail dengan “margasatwa tak berbunyi, gunung menahan nafasnya,
angin pun berhenti...”.

Aih, akankah kita mendapatkannya? Ataukah kita bakal melepaskannya lagi, seperti tahun-tahun sebelumnya, menggagalkan metamorfosa ulat diri
menjadi kupu-kupu takwa?

Jika pertanyaan itu kita ajukan pada Maulana Rumi,
ia akan menjawab: Bercerminlah!


27 Ramadhan 1432 H


*Gambar diambil dari sini

0 comments:

Post a Comment