"Ada banyak nilai universal yang diajarkan Muhammad SAW kepada kita, pengikutnya. Namun terkadang kita gagal untuk menangkap maknanya. Dengan bahasa yang sederhana, namun sangat mendalam, novel ini mengisahkan pencarian seorang anak manusia lintas-iman tentang makna yang patut digali dari nilai-nilai universal yang telah diajarkan sang manusia agung itu." —Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Pendiri Maarif Institute
“Ada banyak cara orang jatuh cinta pada Nabi Muhammad. Dalam buku ini, Fahd Djibran menuturkan bagaimana seorang non-Muslim jatuh cinta kepada kekasih Tuhan itu, yang dikisahkannya lewat sebuah surat kepada mantan kekasihnya. Meski sudah cukup banyak membaca dan mendengar tentangnya, saya memperoleh banyak cerita baru tentang rasul agung itu dalam buku ini. Cinta saya kepadanya pun meningkat berlipat—ya, dia, yang tiap hari menyuapi seorang buta yang tiap kali itu pula menghujatnya, sampai suatu kali Allah memanggilnya dan si buta tak lagi didatangi tamu agung” –Ihsan Ali-Fauzi, Direktur Program Yayasan Wakaf Paramadina
:::::
Sementara jutaan muslim mendambakan perjumpaan dengan Muhammad yang mulia dalam mimpi mereka, mungkinkah seorang pemuda non-muslim yang terpilih? Mungkinkah seorang pendosa bermimpi berjumpa dengan sang manusia maha manusia?
Demikianlah ia mendapatkan pengalaman itu, mimpi yang begitu menyentakkan, sesuatu yang terlampau suci bagi dirinya namun tak sanggup ia tolak.
Sejak malam itulah ia memutuskan untuk melakukan pencarian… Ada sebagian dari dirinya yang terbawa oleh sosok lembut Muhammad yang hadir dalam mimpinya—menjadi semacam getar yang terus-menerus memanggil, berdenyar dalam hatinya, dan ia ingin kembali menemukannya…
Inilah pencarian itu, seribu malam untuk Muhammad.
:::::
Judul : Seribu Malam Untuk Muhammad
Genre : Novel
Tebal : 284 Halaman
Penerbit : Kurniaesa Publishing
Tahun Terbit : 2012
ISBN : 978-602-99349-7-7
Jenis Cover : Soft Cover
Harga : Rp. 35.000
:::::
FAQ (Frequently Asked Question)
1. Apakah buku ini ada hubungannya dengan buku Menatap Punggung Muhammad (MPM)?
Ya, buku Seribu Malam Untuk Muhammad adalah versi repackage dari buku Menatap Punggung Muhammad (MPM)—dengan penyempurnaan, perubahan kemasan/cover, dan perubahan judul.2. Apakah buku ini 100% sama dengan buku MPM?
90% sama. Ada perubahan introduksi cerita, beberapa detail yang terlewat di buku sebelumnya, serta yang paling signifikan adalah perubahan cover, judul dan ISBN.3. Mengapa di-repackage atau di-republish?
Keputusan ini diambil karena penerbitan di edisi sebelumnya kurang maksimal, terutama dari sisi distribusi. Banyak orang yang ingin membaca buku MPM, tetapi distribusi (terutama ke luar Jawa) kurang maksimal. Penerbitan Seribu Malam Untuk Muhammad (SMUM) ini juga sekaligus merupakan jawaban atas kebutuhan tersebut.4. Mengapa pindah penerbit?
Keputusan untuk pindah penerbit diambil berdasarkan banyak pertimbangan. Selain alasan di atas, buku ini (dalam versi MPM) sudah memasuki cetakan keempat namun daya jangkaunya belum terlalu baik. Posisi stok buku MPM juga sudah habis sehingga dimungkinkan untuk mengalihkan hak penerbitannya ke penerbit lain. Mudah-mudahan, bersama Kurniaesa Publishing buku ini dapat menjangkau masyarakat pembaca yang lebih luas.5. Mengapa ganti judul?
Pilihan ini diambil berdasarkan berbagai masukan dalam penerbitan edisi sebelumnya (MPM), termasuk dari beberapa pakar. Setelah didiskusikan ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, termasuk beberapa kampus, toko buku, dan kelompok diskusi, kata “punggung” ternyata memiliki konotasi negatif bagi sebagian masyarakat Indonesia—terutama mereka yang tinggal di wilayah Sumatera (Bahasa Melayu). Kata “punggung” biasa diasosiasikan untuk kata-kata umpatan/hinaan. Sehingga, meskipun buku ini tentu tidak bermaksud demikian, lebih baik judulnya diganti. Oleh karena itu, juga untuk alasan penyegaran, dalam edisi baru ini (cetakan keempat) buku ini berubah judul menjadi Seribu Malam Untuk Muhammad.6. Apakah yang sudah membaca MPM tidak perlu membaca lagi SMUM?
Pilihan ada di tangan pembaca. Seperti disebutkan di atas, perubahan yang terjadi paling banyak hanya 10%. Jika ingin membaca dalam edisi SMUM, dipersilakan. Jika dirasa tidak perlu, terima kasih sudah membaca MPM. :)7. Apa visi buku ini?
Visi buku ini sederhana. Pertama, buku ini ingin memberikan sudut pandang lain dalam mengenal Muhammad Rasulullah—yang biasanya diceritakan dalam bentuk sirah atau penceritaan langsung mengenai sosok Muhammad. Dalam buku ini Muhammad diceritakan dari sudut pandang tokoh aku, seorang non-Muslim yang memutuskan melakukan pencarian setelah bermimpi berjumpa Muhammad Sang Nabi. Kedua, buku ini hendak menitikberatkan pada ‘pengalaman Muhammad’ (the Muhammad experience) dan bukan sekadar pengetahuan/cerita tentang Muhammad SAW. Ketiga, melalui buku ini mudah-mudahan banyak orang yang semakin tergerak untuk mengenal sosok Muhammad Sang Nabi.8. Apakah buku ini kisah nyata?
Bukan, ini buku fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata. Pengalaman mimpi, sang kekasih, dan pencarian tentang Muhammad-nya nyata, tetapi kemudian dituliskan dalam bentuk novel/fiksi yang beberapa bagiannya didramatisir atau dikurangi. Kisah-kisah mengenai Muhammad SAW adalah nyata, berdasarkan sumber-sumber rujukan sebagaimana yang disebutkan dalam buku ini. Jadi, secara umum buku ini tidak bisa dikatakan ‘kisah nyata’ meskipun diangkat dari sebuah pengalaman yang nyata.9. Apakah mungkin seorang non-Muslim bermimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad?
Ya, ada banyak kesaksian yang membuktikan hal itu. Di samping kemungkinan oposisionalnya bahwa seorang Muslim juga berkemungkinan menjumpai sosok-sosok/simbol suci agama lain dalam dunia mimpi. Berdasarkan diskusi panjang yang sudah dilakukan dengan berbagai tokoh agama, kyai, guru besar dalam bidang agama, memang terdapat keraguan jika ditinjau dari sudut pandang fiqh/syariat (artinya tidak ada teks/nash langsung yang menunjukkan hal tersebut). Namun, dari sudut pandang tasawuf, hal tersebut sangat mungkin terjadi. Novel ini mengisahkan sebuah pengalaman spiritual, juga Muhammad dalam konteks yang impersonal, jadi dimensi yang diperbincangkan memang dimensi spiritual.10. Apakah novel ini hanya untuk dibaca kalangan Muslim?
Tidak, meskipun membicarakan sosok Muhammad Rasulullah, novel ini tidak secara spesifik tergolong novel agama. Buku ini dapat dibaca siapa saja (Muslim maupun non-Muslim) yang ingin mengenal Muhammad, baik sebagai seorang manusia maupun sebagai seorang Nabi.Novel ini akan tersedia di toko-toko buku seluruh Indonesia pada minggu kedua bulan Maret 2012. Untuk teman-teman yang ingin membaca buku ini lebih dulu, bisa dilakukan pre-order terbatas (hanya 100 eksamplar). Untuk pembelian pre-order, ada diskon khusus sebesar 15% atau lebih hemat Rp. 5.250,- (harga buku menjadi 29.750,- sebelum ongkos kirim) serta bonus CD eksklusif dan tanda tangan. :)
Silakan lakukan pemesanan ke (klik pada gambar):
Atau ke (klik pada gambar):
Di atas semua itu, selamat membaca! Kita bisa mendiskusikan novel ini kelak setelah teman-teman membacanya, tentu saja. Silakan baca review-review dari pembaca MPM di sini, dan jangan lupa tulisan review/komentar Anda setelah membaca buku ini di sini (klik pada gambar):
Salam,
Fahd Djibran
Salam kenal Mas Fahd, saya pemeluk agama Kristen yang selalu bertanya dan ingin tahu tentang berbagai hal, termasuk Islam dalam hal agama. Menatap Punggung Muhammad memberi saya banyak pengetahuan, sebanyak yang diberikan La Tahzan. Banyak yang memandang aneh ketika saya membaca buku-buku yang tidak umum dibaca para saudara seiman saya, tapi seperti yang Mas selalu tanamkan, bahwa bertanya tak membuat kita berdosa. Terus berkarya Mas, Tuhan Memberkati :)
ReplyDelete