Desember
Ada beberapa hari di bulan Desember yang membuat kita tahu bahwa pagi bisa dimulai dengan cara yang berbeda—tak melulu seperti puisi. Tak ada kicau burung. Tak ada embun yang bergulir di daun-daun. Tak ada kokok ayam jantan. Tak ada hangat matahari yang cahayanya menerobos tingkap-tingkap kaca kamar tidur kita. Aku akan bercerita tentang hari-hari semacam itu, tapi salah satunya saja. Ini cerita tentang Senin, seorang gadis muda pemurung yang selalu gelisah dan bertanya-tanya.
Selasa, 11 Desember 2012
*Lagu: Efek Rumah Kaca - Desember
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kereen.. b(>.<)d
ReplyDeletega tau mau komentar apalagi.. saking kerennya sampai ga sadar bacanya dalam satu tarikan nafas.. :D
aku tidak lahir di bulan Desember memang, membaca cerita ini, berasa melihat diriku sendiri, semoga aku jg bisa mendapatkan kesempatan seperti ending dlm cerita ini.. :D
ReplyDeletesimple tapi jleg..!**bahasa anak sekarangnya gitu :)
ReplyDeletedan sayapun desember sempat tersenyum sendiri saat membaca ini,penggambaran yang sempurna tentang sifat isnin smuanya benar *_*
desember and it is me......
kak fahd. apakah kisah Isnin Fajri Barakati ini kisah nyata ?
ReplyDeleteUntuk menjadi seorang Isnin dibutuhkan hati yang luar biasa, Masih belajar untuk memiliki hati itu.
ReplyDeleteseperti kisah-kisah bang Fahd sebelumnya, fiksi dan nyata sulit dibedakan..apapun itu cerita ini begitu dalam, begitu "membunuh".. :)
ReplyDeletesukaaaaa....i'm december.
ReplyDelete