Fahd Djibrna's Journal

Korupsi

print this page
send email

“Nanti kalau saya buka semua, bubar republik ini!” –M. Nazarudin, tersangka kasus korupsi Wisma Atlet, mantan bendahara umum Partai Demokrat.

Tuan, ambillah segala yang kami punya untuk membuatmu kaya raya: Tapi, demi Tuhan, kerakusan tak akan pernah memberimu kebahagiaan. Banggakanlah segala yang kaukira milikmu dan selamanya akan selalu bersamamu: Tapi, demi Tuhan, kesombongan tak akan pernah memberimu kemuliaan!

Maka, Tuan, bangunlah tembok-tembok untuk melindungi kekuasaanmu, datangkanlah penjaga-panjaga dengan kelihaian paling gila di dunia, dan berusahalah tidur dengan nyenyak! Sebab malam ini, kami akan mendatangimu membawakan mimpi paling buruk dalam hidupmu—

Segera, bangunlah apa saja untuk bertahan; meski kami akan selalu menjadi lebih tinggi untuk melampauinya, lebih kuat untuk menghancurkannya. Bayarlah semua bajingan; dan kami akan menaklukkannya. Perintahkanlah ribuan pasukan bersenjata; di jalan-jalan, mereka akan mendengar langkah kami berderap, bergemuruh untuk membuat lutut mereka jadi lumpuh. Larilah sejauh mungkin; kami akan selalu menemukan tempat persembunyianmu!

Maka berdoalah, Tuan, semoga Tuhan masih mau mendengarkan kemunafikanmu…

Sejenak, kini tariklah napas. Dan sekalah keringat. Di sini, kami masih menunggu, Tuan: Dalam lapar dan tubuh yang gemetar, melihatmu tertawa untuk sementara, membangun rumah atau memamerkan apa saja yang mewah.

Tapi jika saatnya tiba: Kami akan melompat dari dalam mimpimu, membawakan apa saja yang selama ini menjadi ketakutanmu! Ketakutan yang, Demi Tuhan, akan membuatmu menangis sepanjang hidupmu: Sehingga ketika saatnya tiba engkau tak bisa lagi tertawa, kamipun berbahagia untuk selama-lamanya!


Starry nights city lights coming down over me
Skyscrapers and stargazers in my head
Are we we are, are we we are the waiting unknown
This dirty town was burning down in my dreams
Lost and found city bound in my dreams

And screaming
Are we we are, are we we are the waiting
And screaming
Are we we are, are we we are the waiting

Forget me nots and second thoughts live in isolation
Heads or tails and fairytales in my mind
Are we we are, are we we are the waiting unknown
The rage and love, the story of my life
The Jesus of suburbia is a lie

And screaming
Are we we are, are we we are the waiting
And screaming
Are we we are, are we we are the waiting unknown
Are we we are, are we we are the waiting
And screaming
Are we we are, are we we are the waiting unknown
Are we we are, are we we are the waiting unknown


Fahd Djibran | 18/03/2012 - 23.53

Lagu: Are We The Waiting (St. Jimmy) - Green day

5 comments:

  1. sayang nazarudin tdk seberani apa yg kita bangsa ini inginkan...

    ReplyDelete
  2. Indonesia2,,,
    Kasian sekali nama itu,,,,

    ReplyDelete
  3. Persetan isu politik, suksesi juga revolusi,
    bagai onani di malam hari seperti maling hanya mencuri.
    persetan kampanye elite, retorika para politikus, hanyalah janji dikertas usang, manis berhias bangkai di bibir laknat sang dajjal!

    ReplyDelete
  4. Ini Indonesia, negara yang katanya kaya raya, hahahaaa

    ReplyDelete
  5. izin share ya,, maap nggak sengaja bongkar2 tulisanya yang udah lama, tapi ini sesuai dengan kondisi bangsa kita sekarang yang para penguasa sedang berlomba lomba korupsi berjamaah

    ReplyDelete